Meski belum pasti, banyak pihak meyakini
jika pergantian tongkat estafet kepelatihan MU dari Louis Van Gaal ke Jose
Mourinho hanyalah soal waktu. Namun tampaknya keyakinan tersebut mulai menemui
keraguannya setelah belakangan ini santer terdengar isu yang menghubungkan The
Happy One dengan beberapa klub dan tim nasional seperti Valencia, Real Madrid,
hingga yang teranyar: Suriah.
Manchester
United sendiri dikabarkan belum melakukan pendekatan formal terhadap pelatih
kelahiran Setubal, Portugal, 53 tahun lalu itu. Seperti dilaporkan Cadona Cope,
pemilik MU (masih) menunda terjadinya tanda tangan kontrak resmi, meski
kesepakatan personal antara keduanya (diduga) telah tercapai.
Sementara
Mourinho mengultimatum bahwa awal Mei adalah batas terakhir bagi MU untuk
meminang jasanya, CEO MU Ed Woodward justru dikabarkan (lebih) mendukung Van
Gaal melanjutkan pekerjaannya di Old Trafford. Dan telah menyiapkan rencana
transfer untuknya musim depan.
Kegalauan
akan siapa sosok manajer yang mengisi kursi paling panas di Old Trafford musim
depan tampaknya bukan hanya milik mereka semata. Dari kursi penonton pun
dipastikan merasakan hal yang sama. Apalagi anak asuh Van Gaal menunjukkan
performa menawan dibeberapa laga terakhir yang mereka lakoni,
meski dengan gaya permainan yang sama sekali tidak mengesankan.
Seperti
diketahui, MU sukses mengepak point maksimal dari dua laga berat yang
dilakoninya kala bersua Manchester City dan Everton. Pada laga pertama yang
dihelat di Etihad Stadium, Iblis Merah yang tidak diunggulkan justru mampu
meraih kemenangan lewat aksi memukau si bocah ajaib: Marcus Rashford. Dua
minggu berselang, The Van Gaal Babes XI kembali menang atas Everton lewat
gol tunggal Anthony Martial hasil kerja sama dengan pemain muda Belanda Timothy
Fosu-Mensah.
Desakan
publik Old Trafford yang menginginkan Van Gaal enyah secepatnya pun perlahan
mulai surut seiring peningkatan performa klub idolanya yang kini kembali ke
persaingan zona 4 besar BPL. Apalagi melihat komitmen sang Meneer yang begitu
besar terhadap pemain akademi, dengan mengorbitkan sejumlah wajah ingusan
seperti James Weir, Cameroon Bortwick-Jackson, Axel Tuanzebe, Guilermo Varela,
Regan Poole, Joe Riley, termasuk Fosu-Mensah dan Marcus Rashford.
"Saya
selalu percaya pada pemain muda. Sebab mereka pasti ingin unjuk gigi pada
pelatihnya, pada suporter, dan pada dunia. Yang menjadi soal, pemain muda
(biasanya) kurang konsisten," ujar si Tulip Besi (julukan Van Gaal)
sebelum melakoni laga Piala FA melawan West Ham.
Perjudian
Van Gaal dengan pemain belia-nya pun tampak berhasil ketika ia melahirkan
sensasi baru United dalam diri Marcus Rashford. Bocah 18 tahun ini telah
menyumbang 5 gol dalam 8 pertandingan yang dilakoninya di BPL dan
Liga Eropa. Beberapa gol dicetaknya dengan cara cara sensasional
dan fenomenal. Menghidupkan kembali gairah suporter MU di tribun yang
teramat lelah meneriakkan Attack...Attack...Attack!!!.
Kesempatan
MU mengangkat trofi BPL di musim ini memang hampir mustahil mengingat gap
perolehan poin yang jauh antara sang pemuncak klasemen Leicester City (69)
dengan MU sendiri (54). Namun armada Van Gaal masih berpotensi merangsek
ke posisi 3 menggeser Arsenal.
Kembali
ke soal siapa yang akan menjadi manajer MU musim depan, manajemen MU sepertinya
masih menunggu hasil akhir musim nanti. Jika nantinya Van Gaal tidak mampu
membawa MU menembus zona Liga Champions, pintu keluar baginya jelas terbuka
lebar. Namun keinginan manajemen MU untuk menghadirkan Mourinho di kursi
manajerial United bisa jadi akan sulit karena saat itu bisa saja Mourinho sudah
menjadi pelatih Valencia, Suriah, atau Real Madrid.
Sementara
mereka saling membuat galau satu sama lain, para fans MU yang konon jumlahnya
mencapai 10 persen dari total penduduk bumi, telah bersiap menyambut Ryan Giggs
sebagai pelatih baru MU.